S-1 KEPERAWATAN
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing S-1 KEPERAWATAN by Title
Now showing 1 - 20 of 156
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TITI PAPAN MEDAN TAHUN 2022(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2022-07-13) ZAHRA A. RARA; WAHYU AFNIJARStunting merupakan salah satu akibat dari kekurangan gizi yang dialami oleh anak balita (bayi dibawah lima tahun) yang menyebabkan anak gagal tumbuh dan terlalu pendek untuk seusianya.Secara global prevalensi 22,9 % atau 154,8 juta anak di bawah usia 5 tahun menderita stunting. Prevalensi stunting pada balita di Indonesia adalah 30,8 %. Tujuan penelitian Untuk menganalisis dan melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting di Puskesmas Titi Papan Medan. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan jenis penelitian survey cross sectional. Populasi Balita Stunting di wilayah kerja puskesmas Ttiti Papan Medan dari bulan januari 2022 sebanyak 27 Balita.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Non probability sampling yaitu Total Sampling / sampel jenuh. Penelitian ini menggunakan uji chi – square dengan hasil didapat nilai p- value = 0,001 < α (0,05), berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat social ekonomi dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Titi Papan Medan Tahun 2022, selanjutnya nilai p- value 0,000< α (0,05), ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Titi Papan Medan Tahun 2022, dan hasil didapat nilai p- value = 0,326 > α (0,05), tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Titi Papan Medan Tahun 2022.Untuk melihat factor yang paling berpengaruh dengan menggunakan uji regresi linear berganda dengan hasil Variable independent yang paling berpengaruh yaitu Tingkat social Ekonomi dengan nilai Standardized coefficient Beta yaitu sebesar 0,257 .Item ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) SIMANJUNTAK, BERTUA MITRA DEBORA; BANJARNAHOR, SERIGAKeselamatan pasien dijadikan prioritas yang utama dalam pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan sekaligus sebagai aspek paling penting dari manajemen yang berkualitas. Di Indonesia, pelaporan data tentang insiden patient safety belum banyak dilakukan oleh rumah sakit. Medical Error menjadi ancaman setiap pasien yang hendak melakukan perawatan oleh karena itu pentingnya budaya keselamatan pasien di tetapkan di setiap rumah sakit. Tujuan: untuk menganilisis penerapan budaya keselamatan pasien pada pelayanan kesehatan di IGD RS Murni Teguh. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan suatu desain crosssectional, menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa pada tenaga kesehatan di IGD RS Murni Teguh tahun 2022 terdapat 33 (97,1%) responden dengan kategori budaya baik dan 1 (2,9%) responden dengan kategori budaya sedang dan budaya keselamatan pasien tidak terdapat kategori budaya lemah dari total keseluruhan responden. Kesimpulan: Budaya keselamatan pasien di IGD RS Murni Teguh tahun 2022 berdasarkan tiap variable bahwa tenaga kesehatan yang paling banyak adalah budaya baik berada pada dimensi dukungan manajemen RS dengan presentasi 100 % dari 34 responden dan kategori budaya sedang berada pada dimensi kerjasama tim antar unit dengan presentasi 76,5 % dari 26 responden sedangkan budaya keselamatan di IGD RS murni Teguh dari setiap dimensi tidak terdapat budaya kategori lemah. Diharapkan seluruh tenaga kesehatan di RS Murni Teguh Medan selalu Mempertahankan, meneruskan, dan mengembangkan program-program keselamatan pasien yang telah berjalan serta memelihara budaya keselamatan pasien.Item ANALISIS PERBEDAAN EFEKTIVITAS HAND MASSAGE DAN PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN NYERI PASIEN KANKER PAYUDARA DI MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL(2025-12-11) DAMANIK, SOFIA ARDELIA; SAGALA, LAM MURNILatar belakang: Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi dan sering menyebabkan kematian. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan efektivitas hand massage dan pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri pasien kanker payudara di Murni Teguh Memorial Hospital. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian two group pretest-postest desain. Pada rancangan ini kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni- Juli 2022. Penelitian ini dilakukan di ruang GB 2. 3A South, 3A West ruang rawat inap Murni Teguh Memorial Hospital. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dan didapatkan 42 sampel. Metode analisa data univariat untuk memperoleh distribusi frekuensi, analisa univariat untuk uji normalitas data menggunakan uji shapiro wilk dan uji paired t test digunakan untuk melihat perbedaan yang signifikan antara kelompok hand massage dan kelompok aromaterapi lavender. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan efektivitas hand massage dan aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri pasien, dimana nilai rata rata (mean) penurunan kedua kelompok adalah 2.95 pada kelompok aromaterapi dan 2.62 pada kelompok hand massage. Kesimpulan: Aromaterapi lavender lebih efektif bila dibandingkan dengan hand massage.Item ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI PASIEN BPJS DAN NON BPJS DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MURNI TEGUH TAHUN 2022(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) SIMANJUNTAK, RINA SUSANTY; SAGALA, LAM MURNIProgram BPJS Kesehatan telah diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Utara, namun pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait pelayanan kesehatan yang dianggap berbeda dengan pasien umum. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan persepsi pasien BPJS dan non BPJS di ruang rawat inap. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Murni Teguh Medan. Populasi penelitian sebanyak 80 orang, dengan jumlah sampel 44 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 22 orang. Penarikan sampel secara purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Independent Sample T-Test dengan tingkat signifikansi 95% (=0,05). Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien BPJS (54,5%) menilai mutu pelayanan tidak baik, sedangkan mayoritas pasien Non BPJS (68,2%) menilai pelayanan dalam kategori baik. Hasil uji Independent Sample T-test menunjukkan nilai pvalue 0.002 < α 0.05, yang berarti terdapat perbedaan signifikan dalam persepsi mutu pelayanan antara pasien BPJS dan Non BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Murni Teguh. Kesimpulan: persepsi pasien BPJS berbeda dengan persepsi pasien non BPJS tentang pelayanan rawat inap. Saran: Disarankan mutu pelayanan di ruang rawat inap ditingkatkan tanpa membedakan golongan pasien, agar pasien memiliki persepsi yang baik terhadap layanan rumah sakit, seperti prosedur penerimaan pasien yang lebih cepat, tepat, dan tidak berbelit-belit.Item ANTENATAL CARE (ANC) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI RSIA ROSIVA MEDAN(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2021-09-08) MAIMUNAH MUMUN; SIMATUPANG LUSIA LENNYIbu hamil dan janinnya merupakan populasi berisiko tinggi selama penularan wabah penyakit covid-19. Selama kehamilan, seorang ibu membutuhkan pemeriksaan secara teratur yang disebut dengan antenatal care (pemeriksaan kehamilan). Dengan pemeriksaan secara teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih dini risiko kehamilan atau persalinan, baik bagi ibu maupun janin. Antenatal care (ANC) sebagai salah satu upaya penapisan awal dari faktor resiko kehamilan. Bertujuan untuk mendeteksi kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut dengan lekas diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan. Metode penelitian ini merupakan jenis metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik wawancara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan bersifat snowball sampling. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 10 ibu hamil dalam melaksanakan antenatal care pada masa pandemi covid-19 di RSIA.Rosiva Medan. Setelah data dianalisis, peneliti menemukan 3 tema yaitu (1) gambaran pemeriksaan ibu hamil selama pandemi covid-19, (2) upaya yang dilakukan ibu hamil untuk mencegah penularan covid-19, (3) kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan dalam melaksanakan antenatal care.Item DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN PASIEN COVID-19 DI RUANG ISOLASI RUMAH SAKIT AMINAH 2021(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2021-04-28) NUGRAHA AGAH; SIMANULLANG H. ROSTIMECorona virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Dukungan keluarga adalah suatu kegiatan yang berorientasi untuk meningkatkan fungsi keluarga dengan landasan membesarkan anak dan kegiatan keluarga lainnya dalam suatu sistem dan sumber daya yang mendukung. Tujuan: untuk mengidentifikasi dukungan keluarga dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Ruang Isolasi Rumah Sakit Aminah Tangerang Tahun 2021. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah observational analitik terhadap 23 orang pasien covid-19. dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Total Sanpling dan untuk menganilis data digunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil: penelitian didapatkan dengan nilai p value = 0,000 < 0.05. dengan nilai r = 0,766. Kesimpulan: ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19. Peran keluarga menjadi sangat penting dan dapat menjadi garda terdepan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19Item EFEKTIFITAS DIAFRAGMATIC BREATHING TERHADAP DERAJAT DISPNEA PADA PENDERITA TB PARU MDR DI RUMAH SAKIT AMINAH KOTA TANGERANG(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2021-03-22) GUSTINA, PUTRI; SILAEN, HARSUDIANTOTuberculosis sudah menjadi permasalahan kesehatan jutaan orang di dunia. TB Paru penyakit yang merusak saluran pernapasan, dan mengakibatkan gangguan pernafasan yang biasanya dapat menyebabkan disfungsi ventilasi. Salah satu penyebab gangguan pernapasan adalah infeksi saluran pernapasan. bertujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektifitas Diafragmatic Breathing Terhadap Derajat Dispnea Pada Penderita Tb Paru Di Ruang Melati Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang Tahun ,Metode : desain penelitian ini melibatkan 33 orang pasien Penderita TB Paru yang di rawat inap .berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan Instrumen penelitian untuk Program pelaksanakan Diafragmatic breathing yang dapat dilakukan yakni dengan latihan secara rutin selama 2 minggu, dimana dalam 1 minggu dapat dilakukan latihan selama 3 kali latihan diafragmatic breathing, Sedangkan Untuk mengukur derajat Dyspnea diukur menggunakan mMRC scale, kemudian lembar ceklist uji statistik menggunakan uji statistik Uji wilcoxon-test Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Dengan nilai p value 0,000 < 0,05 yang berarti sehingga ada Pengaruh Efektifitas Diafrangmatic Breathing Terhadap Derajat Dispnea Pada Penderita Tb Paru MDR di Rumah Sakit Kota Tangerang Tahun 2021, Derajat Dispnea Pada Pasien Tb Paru MDR sesudah Penggunaan Diafrangmatic Breathing adalah 17,00. Hal ini menunjukan bahwa Derajat Dispenea setelah Penggunaan Otot Pernafasan 33 pasien mengalami penurunan Derajat Dispnea sebesar 17 kali dari Derajat Dispenea sebelum dilakukan Penggunaan Diafrangmatic Breathing.Item EFEKTIFITAS DIAFRAGMATIC BREATHING TERHADAP DERAJAT DISPNEA PADA PENDERITA TB PARU MDR DI RUMAH SAKIT AMINAH KOTA TANGERANG(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2021-03-22) GUSTINA PUTRI; SILAEN HARSUDIANTOTuberculosis sudah menjadi permasalahan kesehatan jutaan orang di dunia. TB Paru penyakit yang merusak saluran pernapasan, dan mengakibatkan gangguan pernafasan yang biasanya dapat menyebabkan disfungsi ventilasi. Salah satu penyebab gangguan pernapasan adalah infeksi saluran pernapasan. bertujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektifitas Diafragmatic Breathing Terhadap Derajat Dispnea Pada Penderita Tb Paru Di Ruang Melati Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang Tahun ,Metode : desain penelitian ini melibatkan 33 orang pasien Penderita TB Paru yang di rawat inap .berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan Instrumen penelitian untuk Program pelaksanakan Diafragmatic breathing yang dapat dilakukan yakni dengan latihan secara rutin selama 2 minggu, dimana dalam 1 minggu dapat dilakukan latihan selama 3 kali latihan diafragmatic breathing, Sedangkan Untuk mengukur derajat Dyspnea diukur menggunakan mMRC scale, kemudian lembar ceklist uji statistik menggunakan uji statistik Uji wilcoxon-test Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Dengan nilai p value 0,000 < 0,05 yang berarti sehingga ada Pengaruh Efektifitas Diafrangmatic Breathing Terhadap Derajat Dispnea Pada Penderita Tb Paru MDR di Rumah Sakit Kota Tangerang Tahun 2021, Derajat Dispnea Pada Pasien Tb Paru MDR sesudah Penggunaan Diafrangmatic Breathing adalah 17,00. Hal ini menunjukan bahwa Derajat Dispenea setelah Penggunaan Otot Pernafasan 33 pasien mengalami penurunan Derajat Dispnea sebesar 17 kali dari Derajat Dispenea sebelum dilakukan Penggunaan Diafrangmatic Breathing.Item EFEKTIFITAS PEMBERIAN PERMEN JAHE TERHADAP FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA PASIEN POST KEMOTERAPI DIRUANG ONCOLOGY MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) GINTING, AGNES OKTAVIA; WAHYU, AFNIJARKemoterapi adalah cara pengobatan kanker dengan menggunakan obat anti kanker. Salah satu efek samping kemoterapi adalah mual dan muntah. Pemberian permen jahe diduga berpengaruh terhadap mual muntah pada pasien post operasi. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas permen jahe terhadap mual muntah pada pasien post kemoterapi. Metode: Penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan desain Test Register in front of group. Penelitian dilakukan di Murni Teguh Memorial Hospital Medan. Populasi penelitian pasien yang menjalani kemoterapi sebanyak 176 pasien dan sampel diperoleh sebanyak 35 orang dengan menggunakan rumus Slovin. Penarikan sampel secara purposif (purposive sampling). Pengukuran mual dan muntah menggunakan kuesioner dari Rhodes yaitu Index Nausea Vomiting and Retching (INVR). Analisis dilakukan secara univariat dalam tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon karena data berdistribusi tidak normal. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa Sebelum intervensi permen jahe, mayoritas responden mengalami mual muntah berat (> 6 kali/24 jam) (54,3%) dan sebagian kecil mengalami mual muntah sedang (45,7%). Setelah intervensi, mayoritas mengalami mual muntah ringan (51,4%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan permen jahe efektif mengurangi mual muntah pada pasien post-kemoterapi (z-hitung 4,562, p= 0,001). Kesimpulan: Permen jahe efektif untuk mengatasi mual muntah pada pasien post kemoterapi. Saran: Disarankan peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian dengan menggunakan obat non farmakologi lainnya untuk mengatasi mual muntah pada pasien post kemoterapi.Item EFEKTIVITAS METODE 2S (SWADDLING DAN SUCKING) TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA BAYI SETELAH IMUNISASI DASAR HB0 DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN EKA SRIWAHYUNI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) SINAGA, ESKATOGI RO ITO; TAMBUNAN, DIOR MANTA: Neonatus lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imun imatur dan belum berfungsi optimal untuk melindungi tubuhnya dari penyakit. Upaya melindungi anak dari virus dan penyakit adalah Imunisasi. Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila terpajan terhadap antigen tersebut di masa mendatang, tidak terjadi penyakit. Bayi mengalami nyeri saat pemberian imunisasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengindetifikasi Efektivitas Metode 2S (Swaddling dan Sucking) Terhadap Penurunan Nyeri Pada Bayi Setelah Imunisasi HB0. Metode: Metode penelitian adalah quasy experimental dengan pretest-posttest design with 3 groups sebagai 3 kelompok perlakuan. Jumlah sampel adalah 45 bayi dan memiliki 15 bayi per kelompok dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan Neonatal Pain Scale (NIPS). Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara Metode Swaddling, Sucking, serta Gabungan Swaddling dan Sucking terhadap penurunan nyeri pada bayi setelah imunisasi HB0, p-value = 0,00 (<0,05) dengan menggunakan uji Wilcoxon. Sementara terdapat juga perbedaan antara Metode Swaddling, Sucking, serta Gabungan Swaddling dan Sucking terhadap penurunan nyeri pada bayi setelah imunisasi HB0, p-value = 0,00 (<0,05) dengan menggunakan uji Independent T. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini bahwa ketiga Metode Swaddling, Sucking, serta Gabungan Swaddling dan Sucking menunujukkan tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Rekomendasi: Direkomendasikan pada peneliti selanjutnya untuk menambah variabel durasi menangis bayi saat dilakukan imunisasi HB0Item EFEKTIVITAS MINYAK ZAITUN DALAM MENCEGAH TERJADINYA DEKUBITUS PADA PASIEN BED REST DI RUANG 6 WEST MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2021-05-20) SINAGA PRISCILA; HASIBUAN MTDDekubitus merupakan suatu keadaaan dimana ada kerusakan jaringan setempat atau luka yang diakibatkan oleh tekanan dari luar yang berlebih, dan pada umumnya terjadi pada pasien yang menderita penyakit kronik yang berbaring lama di tempat tidur. Tujuan : untuk mengetahui efektivitas minyak zaitun dalam mencegah terjadinya dekubitus pada pasien bed rest di Ruang 6 West Murni Teguh Memorial Hospital. Metode : penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu (queasy experimental) dan rancangan penelitian dengan menggunakan two group post test. Populasi pada penelitian ini adalah pasien bed rest di Ruang 6 West Murni Teguh Memorial Hospital pada bulan April 2021 berjumlah 60 orang. Sampel penelitian berjumlah 60 responden dan dibagi 2 dengan 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol. Hasil : sebanyak 25 orang (41,7%) beresiko sedang,21 orang (35,0%) beresiko ringan, 9 orang (15,0%) beresiko berat dan 5 orang (8,3%) beresiko sangat berat. Kesimpulan : Bagi pasien Murni Teguh Memorial Hospital khususnya Ruang 6 west, diharapkan dengan penilitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tindakan pemberian minyak zaitun kepada pasien bed rest.Item EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINUMAN SERAI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI REMATIK (Rheumatoid Arthritis) PADA LANSIA DI YAYASAN GUNA BUDI BAKTI MEDAN(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) SIHOTANG, FRISKA GRESIA; SIMANULLANG, ROSTIMEPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian minuman serei terhadap penurunan intensitas nyeri rheumatoid artritis pada lansia di Yayasan Guna Budi Bakti Medan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimental design, two-group pretest- posttets dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, teknik pengumpulan sampel dengan total sampling dengan sampel sebanyak 24 orang, pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, penilaian hasil ukur menggunakan lembar observasi dengan penilaian hasil ukur menggunakan skala Wong Barker (skala wajah). Hasil penelitian: hasil peneliian ini didapatkan adanya perbedaan intensitas nyeri artritis rheumatoid sebelum dan setelah dilakukan pemberian minuman serei. Ini dibuktikan dengan uji Wilcoxon dengan nilai (sig.) kurang dari 0,02 (< 0,05), dan Mann Whiatney U (sig) 0,01 (<0,05) dengan hasil tersebut minuman serei dapat digunakan sebagai salah satu alternative untuk mengurangi intensitas nyeri dan rasa nyeri yang dirasakan oleh lanjut usia yang menderita artritis rheumatoid. Kesimpulan: penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan minuman air sereh terhadap penurunan intensitas nyeri artritis rheumatoid. Saran: diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan metode eksperimen dalam menurunkan intensitas nyeri pada penderita rheumatoid artritis menggunakan serai dalam bentuk minyak gosok dan serbuk untuk diminum.Item EFEKTIVITAS TERAPI RELAKSASI PROGRESI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT ESTOMIHI(2025-12-11) LAOLI, ANJELIKA; HASIBUAN, MHD.TAUFIK DANIELPenderita diabetes mellitus teknik terapi relaksasi progresif yaitu tindakan yang mampu menurunkan kadar gula darah dan ketegangan otot pada tubuh. Hal tersebut bisa terjadi karena saat proses penekanan untuk mengeluarkan hormon dalam tubuh. Pada pasien diabetes mellitus mekanisme koping yang positif dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah sehingga juga dapat memelihara kualitas hidup yang baik. Terapi progresif ini salah satu metode alternatif meningkatkan kekuatan otot, kuliatas tidur bagi lanjut usia, penurunan kadar gula darah, sehingga relaksasi progresif dapat berhasil digunakan sebagai terapi suportif pengobatan pasien disfungsi. Tujuan : Untuk Mengetahui Efiktivitas Terapi Relaksasi Progresif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus Tipe II. Metode : metode kuantitatif dengan desain penelitian Eksperimen dengan metode Quasy eksperimental dengan dengan desain pendekatan one group pre-test and post-test. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan ada pengaruh efektivitas terapi relaksasi progresif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II dirumah sakit etomihi medan dengan nilai p = .001 atau p<0.005. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada pengaruh yang signifikan antara Terapi relaksasi progresif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II dirumah sakit estomihi medanItem FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA USIA PRODUKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SERING MEDAN(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) PURBA, MONALISA LAVENIA; WAHYU, AFNIJARData WHO bahwa 422 juta orang di dunia menderita Diabetes Melitus atau terjadi peningkatan 8,5% pada populasi penduduk sebelum usia 65 tahun (usia produktif). Faktor yang diduga berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe II pada usia produktif yaitu jenis kelamin, faktor genetik, indeks massa tubuh, riwayat merokok, aktivitas fisik, dan pola makan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe II pada usia produktif. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan survey cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sering Medan. Jumlah populasi sebanyak 437 orang dan sampel diperoleh sebanyak 82 orang. Penarikan sampel secara purposive sampling. Data yang digunakan data primer dan data sekunder. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe II pada usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Sering Medan yaitu faktor genetik (p=0,000, r = 0,558), Indeks massa tubuh (p=0,000, r = 0,676), riwayat merokok (p=0,000, r = 0,375), aktivitas fisik (p=0,000, r = 0,837), pola makan (p=0,000, r = 0,689). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin (p=0,178). Kesimpulan: faktor genetik, indeks massa tubuh, riwayat merokok, aktivitas fisik, pola makan berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe II pada usia produktif. Saran: Diharapkan tenaga kesehatan (perawat) untuk rutin memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat usia produktif yang berkunjung ke puskesmas tentang faktor risiko terjadinya diabetes melitus tipe II.Item FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEMPER TANTRUM PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA/TK MADINATUSSALAM DUSUN XIII SEI ROTAN PERCUT SEI TUAN(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) ANNISA FITRIA; TAMBUNAN, DIOR MANTATemper Tantrum merupakan perilaku anak yang mengekspresikan emosinya dengan cara seperti berteriak, menangis, menjerit, berguling di lantai, memukul, menendang, dan melempar benda-benda. Hal ini terjadi karena beberapa faktor serta ketidakmampuan anak dalam menerima kondisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan temper tantrum pada anak usia 5-6 tahun di RA/TK Madinatussalam Dusun XIII Sei Rotan Percut Sei Tuan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua (Ibu) dari anak yang berada di RA/TK Madinatussalam Dusun XIII Sei Rotan Percut Sei Tuan yang berjumlah 94 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling, namun saat penelitian dilaksanakan responden yang hadir sebanyak 71 orang, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 71 responden. Analisa data menggunakan uji Chi-Square dan Uji Manova. Hasil penelitian ini dengan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan pola asuh ibu, pola komunikasi ibu dan tingkat pengetahuan ibu dengan temper tantrum dengan nilai p-value < 0,05, dan tidak terdapat hubungan pekerjaan ibu dengan temper tantrum dengan nilai p-value > 0,05. Uji manova menjelaskan bahwa ada hubungan antara pola asuh ibu, pola komunikasi dan tingkat pengetahuan dengan temper tantrum dengan p-value < 0,05. Sebaliknya tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan temper tantrum dengan p-value > 0,05. Direkomendasikan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan sampel lebih banyak dan menambahkan variabel peran ayah, karena hal ini juga mempengaruhi temper tantrum pada anak.Item FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN YANG AKAN MENJALANI TINDAKAN KATETERISASI JANTUNG/ ANGIOGRAFI DI RUANG RAWATAN GB 3 RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) MARBUN, NURHAYATI; TAMBUNAN, DIOR MANTAPenyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit pada jantung yang terjadi akibat penurunan suplai darah ke otot jantung. Pemeriksaan diagnostik pada penyakit jantung koroner dapat dideteksi secara invasif dan non-invasif. Kateterisasi jantung merupakan tindakan prosedur diagnostik invasif dengan cara memasukkan satu atau beberapa kateter ke dalam jantung atau pembuluh darah koroner.Tindakan kateterisasi jantung merupakan tindakan yang dapat menimbulkan kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien yang menjalani tindakan kateterisasi jantung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan teknik total sampling dan jumlah responden sebanyak 40 orang. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji manova. Hasil penelitian ini menggunakan uji chi-square, didapatkan adanya hubungan antara kecemasan dengan pengalaman masa lalu, pendidikan, pengetahuan, usia, dan jenis kelamin, dengan nilai p-value<0,005. Uji manova menjelaskan bahwa ada hubungan anatara kecemasan dengan pengalaman masa lalu, usia dan jenis kelamin dengan p-value <0,005. Sebaliknya tidak ada hubungan antara kecemasan dengan pendidikan, dan pengetahuan dengan p-value >0,005. Kepada peneliti selanjutnya agar menjadikan sampel lebih banyak dan menambahkan variabel independen dukungan keluarga, karena hal in juga mempengaruhi kecemasan pasien dalam menjalani kateterisasi jantung.Item GAMBARAN BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL MEDAN TAHUN 2019(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2019-04-10) GULTOM JUNITA; MTD HASIBUANKebutuhan pasien akan ketergantungan dari tenaga keperawatan yaitu berfluktuasi yang sesuai dengan kondisi pasien. Hal ini berpengaruh kepada jumlah Sumber Daya Manusia (tenaga perawat) yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan baik dan benar yang berdampak terhadap beban kerja perawat. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran beban kerja perawat pelaksana. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif di Ruang Rawat Inap Murni Teguh Memorial Hospital Medan. Jumlah populasi sebanyak 130 orang dan sampel diperoleh 57 orang. Data yang digunakan data primer dan data sekunder. Analisis dilakukan secara univariat yang dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja fisik yang dirasakan perawat pelaksana di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital Medan dalam kategori sedang yaitu 70,2%, sedangkan beban kerja psikologis yang dirasakan oleh perawat pelaksana dalam kategori tinggi yaitu 64,9%. Kesimpulan: Beban kerja fisik perawat dalam kategori sedang, sedangkan beban kerja psikologis dalam kategori tinggi. Disarankan kepada perawat untuk lebih meningkatkan kualitas kerjanya, serta diskusikan apa yang memang harus didiskusikan dan meminta pendapat kepada kepala ruangan berkaitan dengan beban kerja yang diterima masing-masing perawat.Item GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG RAWAT INAP MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL MEDAN(2025-12-11) SIALLAGAN, SAHRIANI; HASIBUAN, MHD.TAUFIK DANIELKanker Payudara merupakan salah satu penyakit tidak menular berasal dari sel-sel (kanker) ganas yang terdeteksi di dalam payudara dan menyerang kelenjar, saluran dan jaringan penunjang payudara tetapi tidak termasuk kulit payudara, kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali. Penelitian ini merupakan Jenis Kualitatif yang bersifat deskriptif, suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dengan desain cross sectional dimana variabel-variabel dalam penelitian diukur dalam waktu bersamaan dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap yang menderita Kanker Payudara tahun 2022 bulan Juni - Juli di Murni Teguh Memorial Hospital Medan tahun 2022 sebanyak 85 (Rekam Medik MTMH Medan, 2022), jumlah sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 46 responden, menggunakan rumus slovin. Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap Kepuasan keluarga pasien pada Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai, dapat disimpulkan bahwa : (1) Pada umumnya sampel berusia antara 41-50 tahun yakni sebanyak 21 orang (45.7%), mayoritas suku Jawa yakni sebanyak 15 orang (32.6%), mayoritas beragama Islam yakni sebanyak 28 orang (60.9%), mayoritas berpendiidkan SMA yakni sebanyak 19 orang (41.3%) dan mayoritas bekerja sebagai pegawai swasta yakni sebanyak 16 orang (34.8%). (2) Mayoritas sampel penelitian tidak ada riwayat penyakit yakni sebanyak 30 orang (65.2%). (3) Mayoritas sampel memiliki kualitas hidup yang cukup baik yakni sebanyak 24 orang (52.2%), 13 orang (28.3%) memiliki kualitas hidup yang buruk dan 4 orang (8.7%) memilik kualitas hidup sangat buruk.Item GAMBARAN PERAWATAN DIRI PASIEN DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) PURBA, VALENTINA; BANJARNAHOR, SERIGAPasien diabetes melitus memerlukan pengontrolan kadar gula darah yang efektif untuk mencegah komplikasi. Pengontrolan yang efektif dari diabetes melitus tergantung pada perawatan diri yaitu pengaturan diet, latihan fisik, Pemeriksaan kadar glukosa, pengobatan, dan perawatan kaki. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perawatan diri pasien diabetes melitus. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam Murni Teguh Memorial Hospital. Jumlah populasi sebanyak 140 orang dan sampel diperoleh sebanyak 58 orang. Data yang digunakan data primer dan data sekunder. Analisis dilakukan secara univariat yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawatan diri pasien diabetes melitus di Poliklinik Penyakit Dalam Murni Teguh Memorial Hospital yang meliputi pengaturan pola makan, latihan fisik (olahraga), pemeriksaan kadar gula darah, penggunaan obat (pengobatan), dan perawatan kaki, sebagian besar sudah baik (53,4%), akan tetapi masih ditemukan pasien dengan gambaran perawatan diri kurang baik (46,6%). Kesimpulan: Perawatan diri pasien diabetes melitus sudah baik, tetapi masih banyak juga yang perawatan dirinya kurang baik. Disarankan perawat Poliklinik Penyakit Dalam Murni Teguh Memorial Hospital untuk memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada pasien yang berkunjung tentang perawatan diri meliputi pengaturan pola makan, latihan fisik (olahraga), pemeriksaan kadar gula darah, penggunaan obat (pengobatan), dan perawatan kaki.Item GAMBARAN POLA ASUH PADA BALITA STUNTING DAN NON STUNTING DI LAWE DESKY TONGAH(UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2025-01-17) BR SIANTURI, PASTIKA ADRIANA; WAHYU, AFNIJARStunting adalah sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola asuh pada balita stunting dibandingkan dengan balita non-stunting di Desa Lawe Desky Tongah. Stunting, atau kekerdilan, adalah masalah gizi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara signifikan, dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk pola asuh orang tua. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan Deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling, namun saat penelitian dilaksanakan responden yang hadir sebanyak 30 orang, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Analisa data menggunakan Analisa Univariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam pola asuh antara orang tua balita stunting dan non-stunting. Orang tua balita stunting cenderung memiliki pola asuh yang kurang memadai terkait dengan pemberian makanan bergizi, pemantauan kesehatan, dan stimulasi perkembangan. Sebaliknya, orang tua balita nonstunting umumnya lebih konsisten dalam menyediakan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi, memperhatikan kesehatan anak secara berkala, dan memberikan stimulasi yang mendukung perkembangan kognitif serta motorik anak. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam menangani masalah stunting, dengan memperhatikan aspek pola asuh sebagai salah satu faktor kunci. Rekomendasi untuk kebijakan dan praktik mencakup peningkatan akses pendidikan gizi, dukungan untuk orang tua, dan penguatan layanan kesehatan anak di tingkat komunitas.