S-1 FISIOTERAPI

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 6 of 6
  • Item
    PENGARUH ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN TERHADAP PENGURANGAN SKALA NYERI DAN MENINGKATKAN LINGKUP GERAK SENDI PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS GENU DI RUMAH SAKIT AWAL BROSS PANAM PEKANBARU
    (UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2022-08-13) FEBRINA LISA; BERAMPU S SURYA
    Faktor yang mempengaruhi nyeri akibat Osteoarthritis meliputi karakteristik individu yaitu usia, jenis kelamin, indeks masa tubuh (IMT), tinggi badan, kebiasaan olahraga/aktifitas rutin, posisi kerja dan berat beban kerja. Berat badan berlebihan dan obesitas berhubungan dengan kenaikan prevalensi nyeri Osteoarthritis. Tujuan: peneliti ini bertujuan Untuk mengetahui Pengaruh pemberian Ultrasound dan Terapi latihan terhadap pengurangan skala nyeri dan peningkatkan Lingkup Gerak Sendi pada penderita Osteoarthritis Genu di Rumah Sakit Awal Bros Panam Pekanbaru. Metode: penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimental. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah one group pre test and post test design untuk melihat efektivitas pemberian Ultrasound dan Terapi Latihan terhadap pengurangan skala nyeri dan peningkatkan Lingkup Gerak Sendi pada penderita Osteoarthritis Genu di Rumah Sakit Awal Bros Panam Pekanbaru. Hasil: Dari 10 subjek penelitian, 7 sebanyak orang (70%) adalah perempuan dan sebanyak 3 orang (30%) adalah lakilaki. Dari keseluruhan peserta memiliki rentan usia 50 – 70 tahun, Rentang usia 50 -60 tahun sebanyak 4 orang (40%), dan 60 – 70 terdapat sebanyak 6 orang (60%). IRT sebanyak 4 oarang (40%), Guru sebanyak 1 orang (10%), Pensiunan PNS sebanyak 2 orang (20%), Wiraswasta sebanyak 3 orang (30%). IMT Overweight sebanyak 1 orang (10%), Obesitas tingkat I sebanyak 8 orang (80%), Obesitas tingkat II sebanyak 1 orang (10%). Kesimpulan: Pemberian Ultrasound dan Terapi Latihan efektik terhadap pengurangan skala nyeri dan meningkatkan Lingkup Gerak Sendi pada penderita Osteoarthritis Genu di Rumah Sakit Awal Bros Panam Pekanbaru.
  • Item
    PENGARUH MOBILITATION WITH MOVEMENT DAN TRAKSI OSCILASI TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL GERAK SENDI BAHU PADA PENDERITA CAPSULITIS ADHESIVA DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH CILEDUG
    (UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2022-08-13) IRSYAD MOHAMMAD; BERAMPU S SURYA
    Frozen shoulder (nyeri bahu) e.c. capsulitis adhesiva adalah keaadaan dimana terjadi peradangan, nyeri, perlengketan dan pemendekan kapsul sendi sehingga terjadi keterbatasan gerak sendi bahu. Capsulitis adhesiva menyebabkan kapsul yang membungkus sendi bahu menjadi memendek dan mengerut dan terbentuk jaringan parut. Kondisi ini dikenal sebagai adhesive capsulitis yang menyebabkan nyeri dan kekakuan dan keterbatasan gerak.fungsional modalitas yang diberikan pada kondisi ini adalah Mobilitation With Movement (MWM) dan Traksi Oscilasi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian MWM dan Traksi Oscilasi terhadap peningkatan fungsional gerak sendi bahu pada penderita Capsulitis Adhesiva yang di ukur dengan skala pain dan Disabilitas Index (SPADI). Metode :Penelitian ini berjenis peneitian Eksperimental. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah one group pre test and post test design untuk melihat pemberian Mobilitation With Movement (MWM) dan Traksi Oscilasi peningkatan fungsional gerak sendi bahu pada penderita Capsulitis Adhesiva. Hasil : Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui penurunan nyeri serta peningkatan Fungsional Gerak Sendi bahu pada Kelompok Perlakuan menggunakan Shapiro-Wilk Test sebelum perlakuan didapat nilai skor rerata 0,135 setelah perlakuan nilai skor rerata 0,220, dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk Test setelah dilakukan uji nomalitas pada selisih nilai SPADI pre dan post di dapatkan nilai selisih Test p= 0.085 (p>0.085) besar dari 0.05 berdisitribusi normal yang berarti bahwa ada perbedaan yang bermakna pada aktivitas fungsional. Kesimpulan : Adanya pengaruh pemnerian Mobilitation With Movement dan Traksi Oscilasi terhadap peningkatan fungsional gerak bahu pada penderita capsulitis adhesiva di Rumah Sakit Murni Teguh ciledug.
  • Item
    PENGARUH PEMBERIAN SENAM YOGA TERHADAP PENGURANGAN SKALA NYERI PADA PASIEN SPONDYLOSIS LUMBAL DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA MEDIKA TANJUNG MULIA MEDAN
    (UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2022-08-13) SEMBIRING MARLISA; BERAMPU S SURYA
    Spondylosis lumbal merupakan gangguan degeneratif pada vertebralumbal yang terjadi pada corpus dan diskus intervertebralis yang ditandai dengan pertumbuhan osteofit pada corpus tepatnya pada tepi inferior dan superior corpus vertebra. Spondylosis lumbal timbul karena adanya osteofit pada vertebra lumbal dapat menyebabkan penurunan kekebalan diskus dan penyempitan foramen invertebralis yang semakin lama osteofit tersebut semakin tajam sehingga dapat menyebabkan iritasi pada radiks saraf dan saraf spinal pada vertebra yang dapat menimbulkan nyeri punggungUntuk mengatasi atau mengurangi keluhan nyeri pada kondisi spondylosis lumbalis seorang fisioterapis bisa memberikan terapi latihan berupa Senam Yoga. Tujuan : Untuk mengetahui pemberian Senam Yoga untuk mengurangi skala nyeri pada pasien Spondylosis Lumbalis Metode :Penelitian ini berjenis peneitian Eksperimental. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah one group pre test and post test design untuk melihat pemberian Senam Yoga untuk mengurangi skala nyeri Hasil : Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui penurunan nyeri pada Kelompok Perlakuan menggunakan Perlakuan menggunakan non parametrik dengan Willcoxon signed rank test sebelum perlakuan didapat nilai skor rata rata nyeri 5,67±0,651 setelah perlakuan nilai skor rerata nyeri 2,33±0,492, kelompok perlakuan yang dianalisis dengan didapat p=0,001 (p<0,05).. Kesimpulan : Adanya pengaruh Pemberian Senam Yoga dapat menurunkan nyeri pada penderita spondylosis lumbal di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Tanjung Mulia Medan
  • Item
    PENGARUH PEMBERIAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN TERAPI LATIHAN TERHADAP PENGURANGAN NYERI SERTA PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI PADA PENDERITA CAPSULITIS ADHESIVE DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA MEDIKA TANJUNG MULIA MEDAN
    (UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2022-08-13) DEWISARI; PURBA R JHON
    Frozen shoulder (nyeri bahu) e.c. capsulitis adhesiva adalah keaadaan dimana terjadi peradangan, nyeri, perlengketan dan pemendekan kapsul sendi sehingga terjadi keterbatasan gerak sendi bahu. Capsulitis adhesiva menyebabkan kapsul yang membungkus sendi bahu menjadi memendek dan mengerut dan terbentuk jaringan parut. Kondisi ini dikenal sebagai adhesive capsulitis yang menyebabkan nyeri dan kekakuan dan keterbatasan gerak.modalitas yang diberikan pada kondisi ini adalah Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation dan Terapi Latihan. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian TENS dan Terapi Latihan terhadap pengurangan nyeri serta meningkatkan LGS pada penderita Capsulitis Adhesiva. Metode :Penelitian ini berjenis peneitian Eksperimental. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah one group pre test and post test design untuk melihat pemberian Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation dan Terapi Latihan terhadap pengurangan nyeri serta peningkatan lingkup gerak sendi pada penderita Capsulitis Adhesive. Hasil : Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui penurunan nyeri serta peningkatan Lingkup Gerak Sendi pada Kelompok Perlakuan menggunakan Wilcoxon signed rank test sebelum perlakuan didapat nilai skor rerata nyeri 5,90±0,738 setelah perlakuan nilai skor rerata nyeri 2,30±0,483, kelompok perlakuan yang dianalisis dengan didapat p=0,004 (p<0,05), sedangakan untuk pengingkatan Lingkup Gerak Sendi menggunakan Paired Sample Test sebelum perlakuan didapat nilai skor rerata nyeri 85,00±9,428 setelah perlakuan nilai skor rerata nyeri 109,50±12,122 kelompok perlakuan yang dianalisis dengan didapat p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan : Adanya pengaruh Pemberian Transcutaneus electrical nerve stimulation dan Terapi Latihan terhadap pengurangan nyeri serta peningkatan lingkup gerak sendi pada penderita Capsulitis Adhesive di Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia Medan.
  • Item
    EFEKTIVITAS PEMBERIAN MYOFACIAL RELASE DAN CORE STABILITY EXCERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH POST FRAKTUR KOMPRESI LUMBAL DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH CILEDUG
    (UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2022-08-13) FACHRUNNISA A ANNISA
    Fraktur kompresi lumbal umumnya terjadi pada orang tua , terutama di kalangan wanita, dan biasanya berhubungan dengan osteoporosis.Perawatan fraktur kompresi lumbal ditentukan oleh Skala Klasifikasi dan Keparahan Cedera Thoracolumbar menggunakan morfologi cedera, dan status neurologis pasien untuk memberikan skor (satu hingga sepuluh) yang dapat memandu intervensi: skor kurang dari empat mengarah ke non-bedah pengobatan, lebih besar dari empat menyarankan perawatan bedah, dan skor empat dikelola baik pembedahan atau non-bedah tergantung pada ketajaman klinis dokter.Fraktur kompresi lumbal dapat menyebabkan sakit punggung dan penurunan kemampuan aktivitas hidup sehari- hari.Salah satu intervensi yang dipake untuk penanganan kasus tersebut adalah Myofacial Release Technique dan Core Stability Exercise. Metode : Rancangan penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif dengan jenis eksperimen yang melibatkan pasien RS Murni Teguh Ciledug yang memiliki diganosa Low Back Pain ec. Fraktur kompresi dengan tujuan mengetahui efektivitas Myofacial Release Tehnique dan Core Stability Exercise terhadap penurunan nyeri. Desain pada Pretest-Posttest (The One Group Pretest - Posttest Design). Hasil :pengujian hipotesis yaitu untuk melihat penurunan nyeri punggung bawah post fraktur kompresi lumbal dengan mengunakan intervensi myofacial realese tehnique dan core stability exercise. Pengujian hipotesis menggunakan uji paired sample t-testdiperoleh nilai p=0,001 (p<0,05), artinya terdapat efektifitas yang bermakna pada pemberian myofacial realese tehnique dan core stability exercise terhadap penurunan nyeri punggung bawah pada pasien post fraktur kompresi lumbal. Kesimpulan : pada pemberian myofascial release terbukti efektif dalam menurunkan nyeri Core stability exercise dapat menenurunkan nyeri punggung bawah.
  • Item
    EFEKTIVITAS PEMBERIAN BACK EXERCISE TERHADAP PENGURANGAN SKALA NYERI PADA PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH PENSIUNAN PEKERJA DI RUMAH SAKIT DIAN HARAPAN JAYAPURA
    (UNIVERSITAS MURNI TEGUH, 2022-08-13) PURBA G INDRA; PURBA R JHON
    Posisi kerja,kegemukan dan riwayat penyakit keluarga penderita muscoskeletal disorder. Faktor lain yang mempengaruhi kejadian nyeri punggung bawah meliputi karakteristik individu yaitu indeks masa tubuh (IMT), tinggi badan, kebiasaan olahraga, masa kerja, posisi kerja dan berat beban kerja. Berat badan berlebihan dan obesitas berhubungan dengan kenaikan prevalensi nyeri punggung bawah. Tujuan peneliti ini bertujuanUntuk mengetahui Pengaruh Efektivitas Pemberian Back Exercise terhadap pengurangan skala nyeri pada penderita Nyeri Punggung Bawah Pensiunan Di rumah sakit dian harapan Jayapura. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimental. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah one group pre test and post test design untuk melihat efektivitas pemberian back exercise nyeri punggung bawah pensiunan di Rumah sakit Dian Harapan Jayapura. Hasil Dari 12 subjek penelitian, 5 orang (41,7%) adalah perempuan dan 7 orang (58,3%) adalah laki-laki, Dari keseluruhan peserta memiliki rentan usia 55 – 75 tahun, Rentang usia 55 -65 tahun sebanyak 6 orang (50%), dan 66 – 75 terdapat 6 orang (50%) dengan rata-rata dan standart deviasi 65,92±4,92.pensiunan PNS Guru sebanyak 5 orang (41,7%), Pensiunan Swasta dan pensiunan Kantor masing-masing sebanyak 2 orang (16,7) dan Pensiunan TNI, PLN dan BUMN masing – masing sebanyak 1 orang (8,3%). Kesimpulan Pemberian Back Exercise efektik terhadap pengurangan skala nyeri pada penderita Nyeri Punggung Bawah Pensiunan Pekerja Di Rumah Sakit Dian Harapan Jayapura. Dan Latihan Back Exercise dapat mengurangi nyeri pada pasien Nyeri Punggung Bawah Pensiunan pekerja Di Rumah Sakit Dian Harapan Jayapura.