PERBANDINGAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA METODE KONVENSIONAL DAN ERACS DI RSIA MURNI TEGUH ROSIVA MEDAN

Abstract

Salah satu permasalahan yang umum dialami pasien seksio sesarea adalah nyeri pasca seksio sesarea pada ibu pasca melahirkan. Nyeri pasca seksio sesarea dapat memiliki dampak berupa pembatasan pergerakan alat perlekatan, gangguan atau bahkan ketidakmampuan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari yang sangat bergantung pada ibu. Tujuan: Untuk membandingkan tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea metode konvensional dan ERACS. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan rancangan komparatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Penelitian dilakukan di RSIA Murni Teguh Rosiva Medan. Jumlah populasi sebanyak 53 pasien per bulan dan sampel diperoleh sebanyak 48 orang yang dibagi 2 kelompok, sehingga masingmasing kelompok sebanyak 24 orang. Penarikan sampel secara accidental sampling. Analisis dilakukan secara univariat dalam tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji Mann Whitney karena data tidak berdistribusi normal. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa nyeri pada pasien post sectio caesarea metode konvensional dalam kategori nyeri sedang (100,0%), atau ratarata berada pada skor 4,79±0,658 sedangkan nyeri pada pasien post sectio caesarea metode ERACS dalam kategori nyeri ringan (91,7%), atau rata-rata berada pada skor 2,71±0,624. Ada perbedaan yang signifikan tingkat nyeri antara pasien post sectio caesarea metode konvensional dengan pasien post sectio caesarea metode ERACS (p = 0,000 < 0,05). Kesimpulan: Nyeri yang dirasakan pasien sectio caesarea menggunakan metode ERACS lebih ringan dibandingkan SC metode konvensional. Saran: Disarankan peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan tentang nyeri post operasi menggunakan terapi untuk mengatasi nyeri yaitu terapi tarik nafas dalam, terapi relaksasi Benson, dan lain-lain.