PERBEDAAN EFEKTIVITAS THERAPY CAIRAN HANGAT DAN SELIMUT PENGHANGAT DENGAN STABILITAS SUHU TUBUH PADA PASIEN POST-OP DENGAN HIPOTERMI DI RECOVERY ROOM RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN TAHUN 2021

dc.contributor.authorHARTO, FUJI
dc.contributor.authorWAHYU, AFNIJAR
dc.date.accessioned2025-10-13T08:46:02Z
dc.date.available2025-10-13T08:46:02Z
dc.date.issued2025-01-17
dc.description.abstractSetiap pasien yang menjalani operasi berada dalam risiko mengalami kejadian hipotermi. Dampak negatif hipotermi terhadap pasien, antara lain risiko perdarahan meningkat, iskemia miokardium, pemulihan pasca anestesi yang lebih lama, gangguan penyembuhan luka, serta meningkatnya risiko infeksi. Penyebab terjadinya menggigil terjadinya oleh karena redistribusi panas internal dari sentral ke perifer, hilangnya termoregulasi vasokonstriksi, pengaruh suhu lingkungan kamar operasi yang dingin, aktivitas otot yang menurun, usia yang lanjut efek dari gas anastesi, cairan intravena yang dingin, lama operasi atau efek dari insisi operasi yang luas. Tindakan mencegah hipotermi dapat dilakukan dengan metode menghangatkan kembali (rewarming techniques) yaitu dengan cara pemakaian blanket warmer, humidifikasi oksigen, mengatur suhu lingkungan yang memadai dan pemanasan cairan intravena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas therapy cairan hangat dan selimut penghangat dengan stabilitas suhu tubuh pada pasien post-op dengan hipotermi di Recovery Room Rumah Sakit Murni Teguh Medan. Jenis Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain quasy-experiment postest only without control group design teknik sampling accidental sampling yang melibatkan 42 responden. Instrument yang digunakan berupa lembar observasi. Hasil penelitian ini dianalisis berdasarkan lembar observasi didapatkan dari 2 kelompok masingmasing 21 responden yang mengalami hipotermi, setelah diberikan therapy selimut penghangat suhu tubuh mencapai 36,2o C dalam waktu 1 jam sedangkan 21 pasien hipotermi lainnya yang diberikan therapy cairan hangat suhu tubuh hanya mencapai 35,8o C dalam waktu 1 jam. Efektifitas pemberian selimut penghangat tampak jelas pada 45 menit dan 60 menit. Dengan penggunaan selimut penghangat pasien akan menerima suplai suhu menyebar ke seluruh tubuh sehingga efektif meminimalisir terjadinya hipotermi khususnya pasca operasi.
dc.identifier.urihttps://repositori.murniteguhuniversity.ac.id/handle/123456789/251
dc.language.isoother
dc.publisherUNIVERSITAS MURNI TEGUH
dc.subject: Selimut Penghangat
dc.subjectCairan Hangat
dc.subjectHipotermi
dc.titlePERBEDAAN EFEKTIVITAS THERAPY CAIRAN HANGAT DAN SELIMUT PENGHANGAT DENGAN STABILITAS SUHU TUBUH PADA PASIEN POST-OP DENGAN HIPOTERMI DI RECOVERY ROOM RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN TAHUN 2021
dc.typeThesis

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 9
No Thumbnail Available
Name:
COVER.pdf
Size:
302.03 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
ABSTRAK.pdf
Size:
284.86 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
DAFTAR ISI.pdf
Size:
341.68 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
BAB I.pdf
Size:
266.25 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
BAB II.pdf
Size:
295.02 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed to upon submission
Description:

Collections